Senin, 07 Juli 2014

contoh laporan KKL

1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Profil Perusahaan Dewata Konveksi
Nama perusahaan : UD Dewata Kaos Bali
Nama : Agung Darmayuda
Tempat tanggal lahir : Manado, 10 Juni 1966
Pekerjaan : PNS(Instansi perdaganagn danperindustrian)
Alamat : Jalan By Pass Ngurah Rai 53 Sanur BaliTelp./ Fax: 0361 467935/ 0361467936
e-mail:dewata_oleholehkhasbali@yahoo.co.id
B. Sejarah Perusahaan Dewata Konveksi
Dewata Oleh-Oleh Khas bali, diresmikan pada tanggal 30 Maret 2010. Dewata souvenir bergerak dibidang usaha jual oleh-oleh khas Bali, berupa kerajinan Bali, kaos bali, pernak -pernik bali,lukisan bali, patung bali, sandal yang berlogokan Dewata.Perusahaan ini didirikan olehseorang pegawai negri sipil Bapak Agung Darmayuda dan Ibu Jero Puspitawati.Berawal dari cinta diantara keduanya,kemudian berlanjut ke usaha yang telahdijalaninya selama 20 tahun.Awal berdirinya,setamat nyaIbu Jero bersekolah di SMA di daerah Singaraja (Denpasar) ia melanjutkan pendidikannya ke Universitas dan bertemulah dengan AgungDarmayudha.Tahun 1992 Ibu dan Bapak mulai bekerja di Garment (Garment Bali Ayu) dan Ibu menjadi seorang desains quin dan bisa mengekspor ke luarnegeri.
Dari pengalaman kerja di sana, ibu memutuskan untuk resign dan membuka usaha sendiri. Dari metode squin berkembang menjadi mesin jahit seiring dengan majunya usaha mereka.Promosi pertama dilakukan melalui sisem kredit.Dan pada akhirnya pada tahun 1997 usaha Dewata Konveksi berhasil sukses.Kemudian pada tahun 2002, Ibu dan Bapak mulai merintis usaha Dewata Kaos. Sebagai pusat souvenir & oleh-oleh khas Bali, Dewata
2
Kaos selalu memberikan pelayanan terbaik dan kepuasan dalam berbelanja kepada seluruh pengunjung maupun pelanggan.Dewata Kaos memberikan beraneka pilihan produk-produk yang selalu mencitrakan unsur dan nuansa etnik Bali di setiap produk.Ditunjang dengan kualitas yang terjamin dan harga yang sangat terjangkau bagi semua lapisan masya
rakat.Dewata Kaos mempunyai motto untuk menunjak pendapatanya yaitu Pusat Souvenir dan Oleh- Oleh Khas Bali yang TERLENGKAP, TERBESAR dan BERKUALITAS.
Dewata Kaos telah memiliki perusahaan di bidang :
1.Angga Collection bergerak di bidang konveksi.
2.Dewata Gym bergerak di bidang olahraga.
3.Dewata Kaos menjual bahan kaos.
4. Dwix Bordir bergerak di bidang pelayanan baju border
5.Dewata Oleh-Oleh Khas Bali menjual souvenir oleh-oleh bali
.
C. Kisah Sukses Kadek Imawati, Owner Dewata Bali Konveksi
Kisah berdirinya pusat perbelanjaan Wisata Belanja Dewata Pusat Oleh-Oleh Khas Bali ini, bermula pada tahun 1990, saat ia kuliah di Fakultas Hukum Universitas Warmadewa Denpasar. Saat itu ia berkenalan dengan Gusti Putu Darmayuda, atau Agung Darmayuda seorang pegawai negeri di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Denpasar.
Dari perkenalan ini keduanya saling menaruh perhatian dan berujung pada jatuh hati. Namun sayang, hubungan itu tidak mendapat restu orang tua Kadek. Tentu ini membuat hatinya teriris, pedih dan kecewa. Orang tua Kadek yang saat itu melihat sosok Agung bukan pria yang layak untuk mendapingi putrinya. Padahal Bagi Kadek, cinta bukan melihat penampilan dan kekayaan. Cinta itu muncul dari ketulusan hati yang paling dalam jujur dan apa adanya.
Kadek berada ada di persimpangan jalan. Jika menuruti kehendak orang tua, hatinya hancur karena harus berpisah dengan pria yang dicintainya. Namun jika membangkang kehendak orang tua, resikonya ia harus bisa hidup mandiri. Atau paling tidak, akan menimbulkan ketidaknyamanan hubungan antara anak dan orang tua. Diantara dua pilihan yang sama-sama
3
berat itu akhirnya ia memilih untuk mendampingi pria yang dicintainya. Perasaan gundah dan sedih ini justru membangkitkan semangat dan keberanian untuk belajar hidup mandiri.
Selanjutnya ibu dua anak ini bertutur, kegundahan hati itu kemudian diungkapkan kepada Agung Darmayuda kekasihnya. Kadek minta dicarikan pekerjaan untuk kesibukkan sekaligus sebagai pembelajaran untuk hidup mandiri. Agung pun kemudian mencarikan pekerjaan di perusahaan garmen. Pekerjaan ini didapat atas rekomendasi dari teman Agung yakni yakni I Bagus Wiyasa seorang karyawan di Bank Exim Denpasar. Kebetulan Bagus Wiyasa banyak memiliki relasi yang berbisnis garmen.
Di situ Ia belajar dan dengan tekun selama 3 minggu. Dari soal desain, menjahit hingga potong memotong kain termasuk membuat mute dan sekuin. Saking semangatnya bekerja, sampai-sampai ia sering lupa makan yang akhirnya jatuh sakit. Ia terkena gejala tipes dan mag. Ia terbaring untuk beristirahat selama 2 bulan. Ketika sembuh mau masuk kerja lagi Kadek merasa malu dan tidak enak pada pemilik perusahaan dan teman-teman nya. Akhirya ia memutuskan untuk mengundurkan diri.
Sekeluarnya dari perusahaan garmen itu kemudian muncul ide untuk mencari order yang bisa dikerjakan di rumah, yakni pembuatan mute dan sekuin. Pekerjaan borongan ini bisa dikerjakan sendiri di rumah selebihnya dilimpahkan kepada masyarakat sekitarnya. Dengan begitu, ia juga bisa memberikan pekerjaan kepada masyarakat di sekitarnya sekaligus ikut menumbuhkembangkan home industri.
Ide itu juga disetujui oleh sang pacar yakni Agung, sehingga ia semakin bersemangat. Keseriusannya dalam menjalankan usaha di rumah itu akhirnya ia mendapat kepercayaan dan order pembuatan sekuin untuk 1000 baju. Borongan pekerjaan itu kemudian dibawa pulang untuk dikerjakan di rumah selebihnya ia diberikan kepada tetanggga dikampung dan daerah lain seperti Negara, dan Singaraja.
Karena kerepotan maka di rumah akhirnya kadek imawati merekrut tiga karyawan. Bermodalkan KTP sang pacar ternyata Bank percaya untuk memberikan pinjaman modal. Waktu itu ia sempat berbohong bahwa kami suami istri.
4
Pinjaman modal sebesar Rp 200 ribu untuk membeli bahan sekuin. Dalam perjalanannya, usahanya terus mengalami perkembangan. Kadek pun merambah ke desain yang karya-karya banyak diminati . Kemudian ia mendapat order dengan harga lumayan. Bahkan hasilnya bisa untuk membeii mobil.
Saya dengan Pak Agung merasa bahagia sekali karena sebelumnya kalau mau apel, Pak Agung ke rumah jalan kaki karena sepeda pun tak punya,” paparnya. Dalam perkembangannya, Tuhan terus memberikan jalan terbaik. Selama tiga setengah tahun perjalanan usahanya itu terus mengalami perkembangan. Melihat kesungguhan putri dan calon pasangannya itu, yang tadinya orangtua tidak menyetujui hubungan itu akhirnya luluh dan kemudian tahun 1994 ia menikah. Setahun kemudian lahir anak pertama dengan nama Angga.
Usahanya kian maju dan berhasil mendirikan usaha lain yang sinergi dengan konveksi yakni Angga Collection bergerak di bidang konveksi, Dewata Kaos, pusat oleh-oleh, dewata gym dan dwik birdir.
D. Visi Dan Misi Perusahaan Dewata Konveksi
a. Visi Perusahaan
Dewata konveksi ini memiliki Visi “ Untuk menjadikan kumpulan perusahaan berstandar International dengan tetap berpegang pada kearifan dan norma-norma luhur”.
b. Misi Perusahaan
1.Membantu mengurangi angka pengangguran
2.Menjadi bagian yangberarti dan berkesan bagi semuamasyarakat dan keluarga.
3.Ikut berperan, meningkatkan serta memajukan pariwisata Balidan pembangunan pemerintahan pada umumnya.
4.Mampu mensejahterakan karyawan.
E. Produk dan omset penjualan
Macam-macam produknya antara lain kaos khas Bali sebagai unggulan utama yang bermerekkan Dewata Kaos Bali. Juga menjual kaos barong, sarung pantai, baju adat Bali, assesories/pernak-pernik, Badcover, sandal Bali dan berbagai makanan khas Bali. Selain ini Dewata conveksi juga
5
menyediakan bahan kain kaos dan kaos setengah jadi yang bias di order oleh pengusaha lain untuk dijadikan model kaos yang lai
BAB II
ANALISIS LINGKUNGAN PERUSAHAAN
A. Kekuatan Perusahaan
Ada beberapa hal yang menjadi kekuatan dalam berjalannya usaha Dewata Konveksi ini yaitu :
1. Pemilik memiliki pengetahuan yang sangat baik mengenahi berbagai macam kain
2. Mengutamakan pelayanan yang sopan dan ramah terhadap pelanggan
3. Penggunaan kain dan sablon yang berkualitas tinggi (tidak pecah dan tidak lengket)
4. Mendidik karyawan dari yang belum berpengalaman dan tidak berpendidikan menjadi tenaga yang terampil
B. Kelemahan Perusahaan
Dalam pelaksanaan perkembangan usaha Dewata konveksi ada juga hal-hal yang menjadikan kelemahan usaha ini yaitu :
1. Strategi pemasaran masih sangat rendah / minim
2. Pemilik harus turun langsung menjadi pemasar
3. Tidak dilakukan promosi dan periklanan secara rutin
4. Kurang luasnya lahan parkir saat kondisi ramai
C. Identifikasi Lingkungan Internal Perusahaan Dewata Koveksi
Faktor internal merupakan lingkungan internal yang terdiri dari kekuatan dan kelemahan yang ada didalam organisasi tetapi biasanya tidak dalam pengendalian jangka pendek dari manajemen puncak. Lingkungan internal terdiri dari keuangan (modal), SDM, Pemasaran, Operasi.
 Keuangan / Modal
Modal pertama yang digunakan oleh usaha ini tidak terlalu besar. Tidak ada modal khusus yang digunakan oleh pemilik untuk mendirikan usaha ini, Karena usaha ini berawal dari pemilik yang mengambil orderan dari tempat usaha dulu
6
dia bekerja dan akhirnya lama kelamaan berkembang dengan sendirinya. Dari situ mulai terkumpul modal modal selanjutnya untuk perkembangan usaha ini.
Dari system keuangannya pemilik selalu rutin dalam pembayaran gaji bagi para karyawannya. Selain itu ada perhitungan penambahan pembayaran gaji bagi para karyawan yang memberikan waktu lebih bagi perusahaan (seperti lembur).
 Sumber Daya Manusia (SDM)
SDM yang dimiliki oleh perusahaan ini bermula hanya terdiri dari 10 orang karyawan yang tidak lain adalah tetangga/ibu-ibu pkk di sekitar rumah pemlik yang dikerahkan untuk menjalankan usaha ini. Hal ini dikarenakan dulunya perusahaan Dewata Konveksi ini adalah usaha rumah/home industry kecil.
Namun seiring berjalannya waktu usaha yang awalnya hanya usaha rumahan ini mampu menghasilkan omset yang cukup besar sehingga dari karyawan yng hanya 10 orang tersebut akhirya berkembang mencapai 200 orang.
Perusahaan Dewata Konveksi ini tidak mencari para karyawan yang ahli maupun berpendidikan tinggi, akan tetapi menciptakan lapangan kerja baru bagi mereka yang mau bekerja keras meski tidak memiliki beground pendidikan tinggi. Dewata Konveksi akan melatih dan mendidik para karyawannya menjadi karyawan yang terampil sehingga bias mengerjakan dengan baik pekerjaan yng diinginkan oleh perusahaan.
Tidak seperti pada usaha-usaha dagang lainnya yang memiliki stuktur organisasi yang terorganisir, di Dewata Kaos tidak memiliki struktur organisasinya. Disini diterapkan pendekatan secara kekeluargaan. Semua pegawai dianggap sebagai satu keluarga. Bapak dan Ibu selalu memberikan kepercayaan penuh kepada pegawainya tanpa ada yang dibanding-bandingkan. Di Dewata Kaos tidak memiliki manager disetiap usaha.
 Pemasaran
Untuk system pemasaran yang dilakukan belum sempurna. Iklan dan promosi yang dilakukan belum rutin. Bahkan disini owner atau pemilik usaha turun
7
langsung untuk menjadi pemasar yakni denga melakukan pendektan ke instansi – instansi maupun rekan kerja di kantornya.
 System Operasi
Operasional dalam perusahaan ini dilakukan dengan baik. Peralatan yang digunakan mampu berkembang dari yang awalnya hanya peralatan tradisional berkembang menjadi peralatan yang canggih seperi mesin sablon atau mesin jahit.
Dari segi kain bahan yang digunakan pemilk menggunakan kain yang berkualitas tinggi hal ini dikarenakan pemilik perusahaan ini memiliki pengetahuan yang baik tenteng berbagai jenis kain. Pemberian sablon juga digunakan sablon yang bagus yakni tidak lengket dan tidak pecah.
D. Kesempatan / Peluang Perusahaan
Bali yang merupakan kota pariwisata dan kebudayaan menjadi peluang yang sangat potensial bagi industry kaos dan pusat oleh oleh Dewata Konveksi untuk mengembangkan usahanya.
Selain itu Bisnis konveksi sangat populer di Indonesia karena produk yang dihasilkan adalah bermacam-macam pakaian (kaos, jaket, baju, dan sebagainya) yang merupakan kebutuhan dasar manusia sehingga peluang pasar selalu ada. Pelaku bisnis ini dengan cepat menambah jenis produksinya seperti topi, tas dan sepatu, mulai dari bahan baku batik sampai kulit. Ada beberapa peluang lain yaitu pertumbuhan penduduk yang cepat dengan gaya hidupnya yang semakin maju. Memiliki hubungan baik dengan pemasok
8
dan berbagai macam instansi juga merupakan peluang yang baik untuk mengembangkan usaha dewata konveks ini.
E. Ancaman Perusahaan
Dalam pengembangan suatu usaha pasti ada ancaman yang akan dihadapi, begitu pula dengan perusahaan Dewata Konveksi ini semakin berkembangnya industry di dunia akan ada ancaman yang akan berpengaruh terhadap berkembangnya usaha ini. Adapun ancaman tersebut anara lain :
1. Munculnya para perusahaan-perusahaan pesaing
2. Perekonomian yang kurang stabil sehingga mengakibatkan harga yang tidak stabil
3. Semakin lama semakin langka persediaan bahan baku
4. Kinerja karyawan yang perlu ditingkatkan
F. Identifikasi lingkungan eksternal perusahaan
Faktor eksternal merupakan lingkungan bisnis yang melengkapi operasi perusahaan yang dapat memunculkan peluang dan ancaman. Faktor ini mencakup lingkungan industri dan lingkungan bisnis makro, yang membentuk keadaan dalam organisasi dimana organisasi ini hidup. Lingkungan industri atau lingkungan kerja terdiri dari elemen-elemen atau kelompok yang secara langsung berpengaruh langsung pada perusahaan dan pada gilirannya akan dipengaruhi oleh perusahaan. Elemen tersebut adalah pemerintah, pemasok, komunitas lokal, pesaing, pelanggan, kelompok kepentingan khusus, dan asosiasi perdagangan. Lingkungan kerja perusahaan umumnya adalah industri dimana perusahaan dioperasikan. Lingkungan bisnis makro atau lingkungan sosial terdiri dari kekuatan umum yang tidak berhubungan langsung dengan aktivitas-aktivitas jangka pendek organisasi tetapi dapat dan sering mempengaruhi keputusan-keputusan jangka panjang. Perusahaan-perusahaan besar membagi membagi lingkungan sosial dalam satu wilayah geografis menjadi empat kategori, terdiri dari faktor ekonomi, sosiokultural,
9
teknologi dan politik-hukum dalam hubungannya dengan lingkungan perusahaan secara keseluruhan.
 Pemerintah
Dalam hal ini pemeritah angat mendukung dari adanya usaha ini. Keberadaannya di kota bali yang merupakan kota pariwisata menjadikan perusahaan ini banyak dilirik oleh para wisatawan baik domestic maupun turis asing, selain sebagai kota pariwisata tempat ini juga merupakan pusat kebudayaan yang sangat mendukung berkembangnya usaha ini apalagi bahwa pemilik dari perusahaan ini adalah seorang pegawai negeri di instansi perdagangan dan perindustrian.
 Pemasok
Hubungan perusahaan dewata konveksi ini dengan pemasok bahan bahan pokok maupun barang jadi yang siap dijual sangat baik.selain menerima pasokan kain kaos didewata konveksi juga menjual barang barang jadi yang dipasok dari perusahaan lain. Dewata konveksi menggunakan bahan kaos terbaik dalam produksinya.
 Pelanggan / konsumen
Dewata konsumen memiliki pelanggan dari berbagai sector. Karena bali merupakan pusat kota pariwisata kebanyakan para pelanggan merupakan para wisatawan yang sedang mengunjungi pulai Bali baik itu wisatawan domestic maupun wisatawan asing
 Kelompok kepentingan khusus
Dalam hal ini dewata konveksi juga menerima kunjungan dari berbagai instansi seperti perguruan tinggi yang dijadikan sebagai obyek penelitian atau observasi.
Selain itu pemilik dewata konveksi ini juga memiliki hubungan baik dari berbagai instansi pemerintahan yang tidak lain karena Agung Darmayuda merupakan soerang kepala dari sebuah instansi pemerintah, yang akhirnya sering menggunakan bahkan membeli produk-produk Dewata konveksi dalam suatu kegiatan.
 Komuntas lokal/masyarakat sekitar
Pada awalnya industry ini merupakan industry rumah yang menganggat masyarakat sekitar/tetangga rumah sepakai pelaku industry maka dudah tidak
10
diragukn lagi bahwa keberadaan industry ini sangat didukung dan mendapatkan apresiasi baik oleh masyarakat / komunitas sekitar
 Pesaing
Usaha ini bisa dibilang baru dan berdiri ditengah banyaknnya usaha yang sudah maju dan berkembang lebih dulu. Namun perusahaan ini memiliki cara sendiri untuk bersaing dengan usaha-usaha lain yakni dengan memberikan hasil produksi yang berkualitas dengan menjual kaos dengan pilihan kain yang bagus dan penyablonan yang berkualitas baik serta pengerjaan jahitan yang baik pula.
Selain itu perusahaan ini tidak menjual barang di tempat lain sehingga para wisatawan hanya bisa membelinya ditempat ini sehingga akhirnya banyak para wisatawan yang mencarinya. Selain itu diperusahaan ini mengedepanka pelayanan yang sopan dan ramah sehingga pengunjung tidak bosan untuk mengunnjunginya.
 Kemajuan teknologi
Awalnya hanya menggunakan peralatan tradisional namun sekarang sudah menggunakan alat alat yang canggih dalam pengerjaannya.
11
BAB III
PERSOALAN dan STRATEGI PERUSAHAAN
A. Persoalan yang dihadapi oleh perusahaan Dewata Konveksi
Ada beberapa persoalan yang dihadapi oleh industri Dewata Konveksi yaitu
 Sistem pemasaran yang belum optimal
 Tidak mengenal dunia pariwisata
 Menjadi marketing yang perlu dipelajari sendiri
B. Strategi perusahaan dalam menghadapi persaingan
Setiap perusahaan bersaing melakukan strategi pemasaran agar tetap eksis dalam dunia usaha. Perubahan ini menuntut kreativitas setiap perusahaan agar dapat menyempurnakan dan
mengembangkan produk yang ada. Pengembangan produk baru ini akan membentuk masa depan perusahaan. Dalam hal ini strategi pemasaran bisa yang dilakukan oleh dewata konveksi yang dilakukan yaitu dengan pengembangan produk baru melalui beberapa macam strategi yang dapat dilakukan oleh perusahaan, salah satunya adalah strategi diversifikasi produk. Strategi yang digunakan oleh perusahaan dapat berbeda-beda yang kesemuanya itu berdasarkan kepada kebijakan perusahaan atau juga disesuaikan dengan Visi dan Misi serta tujuan perusahaan dan kondisi lingkungan yang mempengaruhi perusahaan tersebut. Dewata konveksi mencoba untuk membuat apa saja yang bisa terjual dan menerapkan berbagai strategi untuk memasarkan produknya sehingga dapat mengungguli persaingan. Dengan demikian hal yang perlu untuk dipahami adalah bagaimana industy ini mempertahankan posisi pasar dengan strategi-strategi khusus. Strategi merupakan tindakan incremental (senantiasa meningkat) dan terus menerus dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh pelanggan dimasa depan. Dengan strategi yang tepat, seluruh sumberdaya perusahaan
12
dikerahkan menjadi kekuatan yang luar biasa besarnya untuk diarahkan kepada pencapaian misi perusahaan sehingga
menjanjikan ketercapaian visi. Kebutuhan untuk memformulasikan strategi biasanya muncul sebagai respon terhadap ancaman yang diterima (misalnya, banyak pendatang baru pada bidang yang sama,pergeseran selera konsumen, atau peraturan pemerintah yang baru) atau kesempatan (misalnya, inovasi teknologi, pengembangan aplikasi baru dari produk yang sudah ada, atau deversifikasi produk). Diversifikasi ialah usaha memperluas macam barang yang akan dijual dan merupakan sebuah strategi perusahaan untuk menaikkan penetrasi pasar. Ini merupakan usaha yang berlawanan dengan spesialisasi. Ada berbagai alasan-alasan yang mendorong perusahaan dewata konveksi mengadakan diversifikasi produk. Keinginan mengadakan perluasan usaha menjadi pendorong utama. Kegiatan menjadi serba besar, kemungkinan mendapatkan keuntungan juga akan lebih besar, karena diproduksikan sejumlah besar barang yang dibutuhkan konsumen atau paling tidak pendapatan stabil, sebab kerugian menjual barang yang satu dapat ditutup dengan keuntungan menjual barang yang lain. Dalam lingkungan bisnis strategi diversifikasi produk merupakan salah satu strategi yang bijak untuk diimplementasikan dalam perusahaan agar perusahaan tetap bertahan eksistensinya. Selain itu dewata konveksi menggunakan beberapa kekuatan yang dimilikinya untuk tetap mampu bersaing dengan perusahaan lain. Hal ini dilakukan dengan tetap menggunakan bahan dasar kain kaos yang bagus untuk pembuatan barangnya dan yang pasti menggunakan keahlian pemilik yang memiliki pengetahuan sangat bagus mengenahi berbagai macam kain serta hanya meproduksi barang di satu tempat saja. Dewata konveksi juga menjalin hubungan baik dengan para pengusaha lain bahkan mau bekerja sama tanpa memilikan bahwa mereka adalah pesaing sehingga dengan ini para pengusaha pengusaha ini mampu mengembangkan usahanya bersama-sama di jalurnya masing-masing.
13
BAB IV
ALTERNATIF SOLUSI PERUSAHAAN
Alternative-alternative solusi yang dapat dilakukan untuk menghadapi permasalahan perushaan
 Dalam menghadapi permasalahan pemasaran pemilik atau Agung Darmayuda
Memilih terjun langsung untuk melakukan pemasaran
 Bapak Agung Darmayuda melakukan penawaran penawaran ke instansi instansi pemerintahan tempat beliau bekerja dan instansi lain yang berhubungan
 Perusahan ini lebih menggunakan alternative membuat / memproduksi kuantitas barang lebih banyak dan memberikan berbagai varian pilihan agar para wisatawan dapat terjangkau semuanya.
 Menerima pemesanan-pemesanan dari berbagai instansi dan disiplin untuk menyelesaikan pesanan tepat pada waktunya
14
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
 Harus ada tekad dan kerja keras untuk memulai suatu usaha. Dan usaha itu bisa dimulai dari hal yang kecil yang akan berkembang menjadi besar.
 Ada beberapa faktor yang mempengarui berkembangnya suatu usaha yakni faktor internal dan faktor eksternal.
 Faktor internal yang berpengaruh terhadap suatu perusahaan antara lain : sistem keuangan/modal, Sumber Daya Manusia (SDM), Sistem Pemasaran, Sistem operasi dll.
 Faktor eksternal perusahaan meliputi : Pemerintah, Pemasok, Pelanggan/konsumen, masyarakat sekitar, pesaing dan kemajuan teknologi
 Banyak permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan dalam menjalankan usahanya akan tetapi harus ada solusi-solusi alternative yang dipersiapkan untuk menghadapi hal tersebut.
B. Saran
 Karena sudah banyak pengunjung/wisatawan wisatawan yang mencari mungkin ada baiknya perlu membuka cabang di tempat lain agar lebig mudah didapatkan/dicari oleh para wisatawan
 Demi kelancaran perusahaan dalam menjalankan sebuah bisnis perlu pemasaran yang lebih optimal, maka perlu perluasan area perusahaan.
15
LAMPIRAN
Foto Kadek Imawati Owner Perusahaan “Dewata Bali”
16
Dewata Oleh-Oleh Khas Bali menjual souvenir oleh-oleh bali
Proses Bordir dan penjaitan
17
Proses sketsa atau pembuatan desain baju/kaos

Tidak ada komentar:

Posting Komentar